Posts

Showing posts from 2015

She? She is My Friend

Hi guys, posting kali ini berbeda dengan sebelumnya. Karena saya tak akan bercerita tentang kehidupan saya, tepi tentang kehidupan teman saya, teman seperjuangan saya. Dia bernama Atin Baela, teman satu SMP hingga sekarang SMK. Saya kenal dia ketika kelas 9, ya karena satu kelas itu juga. Awalnya saya tak pernah suka dengan dia, ya karena omongannya kasar kali yah. Hihiii. Tapi setelah masuk SMK dan satu kejuruan bahkan satu kelas di kelas 10, jadi tambah deket gitu, bahkan satu bangku di kelas 10. Saya juga gak pernah sadar kenapa hal itu terjadi, entah karena terpaksa karena tak ada teman lagi atau apa. Hahaaa. Tapi sejak satu kelas itu kita tambah deket, dari yang ngerjain tugas bareng sampe satu golongan bareng. Ya awalnya sih ga pernah pulang atau berangkat bareng, tapi setelah kita kelas 11 dan berbeda kelas, pulang prakerin juga, untuk melepas semua kerinduan yang terpendam kita jadi sering pulang bareng. Sampe sekarang kelas 12, kembali satu kelas lagi dan satu bangku lagi. Nah

Hadiah 18 Tahunku

Terimakasih untuk cerita hari itu, sebuah cerita yang tak pernah bisa kulupa. Dengan kebersamaan kita, yang ditemani mendung dan hujan, bahkan petir juga ikut meramaikan suasananya. Aku sangat senang hari itu, setidaknya aku bisa sedikit malupakan masalahku dan melepas sejenak beban fikiranku. Meskipun perjalanan itu sangat melelahkan. Iyah sangat melelahkan, karena kita menempuh perjalanan hanya dengan berjalan, dan menikmati setiap pemandangan dan keindahan yang disuguhkan di setiap perjalanan. Dan semua rasa lelah itu serasa terbayarkan dengan semua keindahan itu. Tak pernah sia-sia semua itu. Dan terimakasih untuk hadiah yang dia berikan, begitu baiknya dirimu, meskipun kau memang sangat menyebalkan. Tapi aku tak pernah menyesal telah mengenalmu. Dan aku tak akan pernah melupakanmu, ya tak akan pernah. Kau seperti saudara kandungku, semua perhatian dan kebaikan yang kau lakukan itu sangat menunjukkan bahwa kau seperti saudaraku. Dan semoga Allah slalu menjagamu, dan membalas semua

Masa Lalu yang Terulang dengan Beberapa Perbedaan

Hati ini begitu senang, ketika aku akan melepaskan semua kerinduan yang aku rasakan. Iyah mereka yang aku rindukan, sebuah kebiasaan dan lingkungan baru yang aku rasakan dan alami kala itu. Namun ketika aku datang untuk sejenak kembali, semua telah sangat jauh berbeda dengan apa yang aku duga. Bahkan, dari A samapai Z semua itu memiliki perubahan. Mungkin karena mereka terlalu lama aku tinggalkan. Dan ketika aku sedikit mengulang sebuah kebiasaan yang dulu aku rasakan, rasa itu sudah jauh berbeda dan berbanding terbalik dengan dulu. Memang aku mengulangnya, tapi rasanya tak lagi sama. Ya, setidaknya aku telah menuangkan semua kerinduan yang kadang datang di setiap kesibukanku. Dengan bertemu dan berbincang dengan mereka, meskipun tak semuanya ada. Iyah, tak semuanya ada, karena ada beberapa orang yang tak bisa kutemui untuk menghilangkan rasa rindu ini karena mereka telah pergi untuk melanjutkan kehidupan baru mereka, Namun, ada yang sedikit janggal dengan semua itu, entah kenapa meman

Harapan 18 Tahunuku

Sekarang, umurku telah genap 18 tahun. Umur yang cukup dewasa untuk mengerti semua permasalahan dunia, mengetahui dan siap menanggung beban yang harus dijalani. Hati ini tak begitu siap untuk menerimanya. Tapi aku sadar, aku memang harus siap menerima semua ini. Dan di umur baruku sekarang, aku hanya bisa berharap semoga Allah memeberiku kesabaran yang kuat, ketabahan hati yang tebal, dan ketegaran yang memang tak pernah memudar. Dan semoga, Allah juga senantiasa menjagaku, melindungiku di manapun aku berada, menuntunku untuk tetap di jalannya, menguatkan iman islam serta pendirianku agar tak mudah tergoyahkan, terus meridhoi setiap langkah kaki yang kuambil, dan menjaga istiqomahku agar tetap satu pendirian dan satu niat. Aku juga berharap, diri ini mampu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, pribadi yang senantiasa slalu mengingat Allah, meningkatkan ketaqwaannya terhadap Allah, dan pribadi yang slalu mampu untuk bersyukur atas setiap nikmat yang telah Allah berikan untuk diri

Hari 18 Tahunku

Image
Hari ini, usiaku tepat genap 18 tahun. Apa rasanya? Entahlah, karna tak ada yang begitu pesial di hari ini. Semua terjadi biasa saja, ya meskipun banyak ucapan dan doa yag mereka kirimkan untukku. Terimakasih banyak kawan, teman, bahkan sahabat. Setidaknya kalian masih mengingat tanggal ini. Tapi kadang, aku benci dengan kesendirian ini, meskipun aku berada pada keramaian, tapi keramaian itu tak pernah menganggapku. Iyah, semuanya memang sudah kuduga seperti ini, bahkan tak sedikit yang melupakan hari ini. Entah beneran lupa atau pura-pura lupa, yang jelas kesedihanku mengalahkan kesenanganku. Tapi aku tetap berterimakasih untuk semua orang yang rela begadang, bahkan bangun tengah malam, hanya untuk mengucapkan "HAPPY BIRTHDAY" untukku, setidaknya ucapan itu membuatku sedikit terharu dan sempat meneteskan air mata. Dan untuk yang lainnya, kemana? Semua orang yang sangat berharga bagiku, tapi kenapa mereka lupa denganku? Aku paham mereka sibuk, tapi apakah mereka tak pernah se

Aku Tak Perduli dengan Kesalahanmu yang Aku Tau Hanya Kasih Sayangnya Dulu

Dia adalah seorang yang mencintai ibuku namun juga menyakiti hati ibuku. Dia adalah seorang yang baik pada ibuku, namun juga melukai ibuku. Dia adalah seorang yang membuat aku berada di dunia manun akhirnya dia juga pergi meninggalkanku. Dan dia adalah seorang yang menyayangiku namun juga melupakanku. Dia, dulu aku bahagia bersamanya, namun kini hanya menyisakan cerita. Kini aku tak tau bagaimana kabarnya, dan aku benar-benar merindukannya. Iyah aku merindukannya, bukan hanya pada wujudnya namun juga pada perhatiannya, kasih sayangnya, didikannya, semangatnya, dan kedisiplinannya. Mungkin sekarang dia sudah lupa dengan apa yang terjadi dulu. Entah pura-pura lupa atau beneran lupa. Aku juga ikut sakit ketika mengingat ibuku disakiti olehnya, bahkanmungkin aku tak akan pernah mau mengenalnya lagi. Tapi, terlalu sulit untuk aku bisa melakukannya, karena dia juga pernah memeberikan yang terbaik untukku dan pernah memeberikan kebahagiaannya untukku. Dia, dia adalah orang yang galak, tapi ka

Aku dan Masa Kecilku

Terkadang, aku merindukan masaku dulu. Masa di mana aku bisa berkumpul dengan keluargaku, tidur dalam satu atap, duduk dalam satu ruangan, berbincang seolah tak punyai beban. Makan bersama, tertawa dan bercanda, dan banyak lagi kegiatan yang dilakukan bersama meskipun dalam keadaan berkecukupan. Tapi aku bahagia, bahagia karna aku tak pernah kekurangan kasih sayang. Dan lihatlah sekarang, jangankan untuk berkumpul dan berbincang, untuk tau kabarnya aja begitu susah. Aku Rindu suasana dulu, suasana yang penuh dengan kehangatan, kebahagiaan, dan perhatian yang sekarang tak pernah bisa lagi dirasakan. Bolehkah aku kembali pada masaku dulu? Dan tak pernah kembali ke masa sekarang dan menjadi dewasa. Biarlah aku tetap menjadi anak kecil yang polos yang tak pernah mengerti apa itu pertentangan, keegoisan, dan perpisahan. Yang aku tau hanya bermain dan dimarahi oleh ayah karna kenakalanku. Sungguh, masa itu lebih indah dari masa sekarang. Karna sekarang, semua rasa sayang telah memudar dan hi

Kepergianku, Mungkin Lebih Baik :)

Aku akan pergi jika memang kehadiranku tak pernah diharapkan. Pergi jauh dan menghilang dari semua kenangan yang telah terukir penuh dengan keindahan. Mungkin itu lebih baik. Selamat tinggal kenangan, kehadiranku memang mengusik kalian. Meributkan suasana yang damai. Memang sulit untuk pergi, tapi itu harus kulakukan. Hati ini begitu sakit meninggalkan kalian, tapi aku tak mungkin membesarkan ego ini. Kebencian kalian mengalahkan semua rasa sayang, dan kesalahanku terlihat lebih besar dari semua kebaikanku. Tak mengapa, aku masih tegar setegar batu karang yang dihempas sang gelombang. Meskipun hati ini sangat rapuh serapuh kayu yang berumur tahunan. Ini bukan hal baru yang kualami, karna memang hati ini terlalu sering disakiti. Biarlah semuanya berjalan mengikuti alur kehidupan. Menerima takdir yang Allah berikan, bukan karena diam dan pasrah dengan apa yang terjadi, tapi menerima semua ketetapan yang Allah berikan. Jika memang ini jalannya, akan kulewati. Meskipun hanya sendiri dan pe

Likuku

Memang perih rasanya ketika diri ini tak pernah dianggap ada, tak pernah diperhatikan, slalu dihiraukan, dikucilkan, dan selalu menganggap rendah diri ini. Sakit, memang sakit, dan rasa sakit ini tak pernah bisa tertahan. Kalian, teman sendiri tapi menjauhi orang yang tak berdaya ini. Apalah daya, diri ini hanya seorang yang tak punyai apa-apa. Dan tak bisa apa-apa. Mungkin diri ini memang tak berguna, meskipun berusaha melakukan yang terbaik untuk orang di sekitarnya. Atau memang diri ini yang terlalu bodoh dan tak pernah menyadari ketika diri ini hanya dimanfaatkan atau diperbudak hatinya. Mungkin diri ini telah salah menilai orang, ketika diri ini memberikan setulus hati, dibalas dengan kedustaan. Ketika diri ini menganggap semuanya baik, tapi hanya sebuah bayangan dari seekor harimau dan macan. Tapi diri ini slalu berusaha menganggap bahwa semuanya indah, dan tanpa disadari bahwa diri ini telah masuk di kaandang macan. Hati ini seakan rapuh, menangis dan menjerit sekencang-kencang

Masa Putih Abu-abuku

Image
Di kala sedih meneyelimuti Di kala gelisah menghampiri Di kala ketakukan menghantui Di kala kebimbangan menemani Kalian slalu hadir mengganti semua kesengsaraan itu Rasa lebih dari cinta Lebih dari sekedar sayang yang tak mampu terucapkan Bukan hanya sekedar omongan yang biasa diperbincangkan Kalian Tempat di mana berbagi kesengsaraan dan kegembiraan Tempat di mana kutuangkan semua rasa yang mendalam Bukan tentang aku dan kamu Tapi tentang aku dan kita Kita berjalan bersama mengikuti alur yang ada Hingga tak terasa dua tahun lamanya Begitu banyak cerita di dalamnya Entah itu suka duka tangis canda atau tawa Bukan hal yang jarang kita bertengkar Bukan tak pernah kita beradu omongan Bukan tak biasa kita bully membully Tapi kita sadar Kita saling merindukan Ketika kita berjauhan Saling mencari satu sama lain Ketika kita terpencar Masa putih abu-abuku Kuhabiskan bersama kalian Hingga pada saatnya nanti Kita akan melepaskan genggaman tangan Aku masih ragu akanka

Puisiku

Aku merindukan semangatmu yang sempat hadir di hidupku dulu Aku merindukan doa yang pernah kudengar dari ucapanmu waktu itu Aku merindukan masa masa di mana kita bisa tertawa dan berdoa bersama kala itu Aku merindukan semua tentang dirimu yang pernah memberi warna dalam hidupku Kini kau telah lupa, dan mungkin menganggap semua tak pernah ada Sakit jelas sangat sakit Kau menganggap seolah tak pernah mengenalku Rasa itu seperti tertusuk jarum penjait karung Begitu sangat dalam kau tancabkan luka itu Perihnya rasa itu Hingga aku tak mampu menahan air mata kesedihanku Apa yang harus kulakukan sekarang? Karna aku tak pernah bisa melupakan bayangmu Kenangan itu akan slalu ada meskipun kau telah lupa Semua cerita itu Akan menjadi salah satu sejarah yang indah dalam kehidupanku Terimakasih atas semuanya Aku akan tetap menyimpan semua itu dalam kenanganku Meskipun kau telah pergi dan menjauh #SeeYouAgainMyFuture

Weekend

Weekend kali ini terasa menyenangkan, karena bisa berkumpul dengan keluarga di rumah. Meskipun tanpa ada hadirnya ayah atau ibu bahkan kaka, tapi setidaknya masih ada sepupu dan bibi yang menemani. Mmmm emang agak risi sih, karena slalu menjadi bahan omongan atau banyak suruhan, tapi pasti ada hal kecil yang menjadi menyenangkan. Aku, dengan seorang adik dan dua orang sepupu yang masih mungil-mungil, kita menghabiskan waktu bersama. Badmood sih karna ga ada teman sebaya, tapi karena kepolosannya aku dapat tertawa. Ditemani dengan nenek kakek kami dan anak-anaknya itu kita berkumpul bersama. Dalam satu bulan ini, hanya hari ini aku bisa diam di rumah tanpa harus memikirkan tugas sekolah. Sibuk sih, tapi aku mencoba meluangkan waktu senggang di sela-sela kesibukanku. Kesempatan ini tak akan dating setiap hari. Karna harus menunggu moment yang pas buat bersama. Ketika aku melupakan semua beban yang ada dalam otakku, dan tertawa bersama dalam sebuah momen sederhana, sungguh itu nikmat yan

Kata Terindah untuk Ibu

Image
Berbicara tentang ibu, sungguh aku sangat menyayanginya. Dia adalah wanita terhebat yang merelakan jiwa raganya hanya untuk seorang anak yang telah ia lahirkan. Cinta ini, bukan cinta biasa, dan sayang ini, bukan hanya perkataan sayang yang dilontarkan. Tapi dia slalu memberikan apa yang terbaik darinya untuk anak anaknya yang disertai dengan doa tulus yang slalu ia ucapkan, dengan penuh keridhaan dari dalam hatinya. Dia rela berkorban, entah itu waktu, urusan pribadi, dan rela mengutamakan anaknya dibanding dengan kepentngannya. Sungguh ini memang luar biasa. Tak sanggup jiwa yang lemah ini untuk membalas dan mengganti semua yang telah dia lakukan untuk anaknya. Dari mulai mengandung hingga 9 bulan, dengan penuh kesabaran yang luar biasa, penuh kehati-hatian dan penuh isak tangis yang mendalam ketika tak sanggup menahan kesakitan yang tak tertahan. Melahirkan, yang mempertaruhkan seluruh nyawanya hanya untuk membuat anak yang ada dalam kandungannya bisa melihat dunia. Merawat dan mem

Kerinduanku

Aku tak mampu menahan air mataku, yang tak sanggup menahan kerinduan yang mendalam. Aku tak mampu membendun derasnya air mataku, yang keluar  begitu saja, karena teringat sosok yang tak lagi di sampingku. Begitu banyak tetesan yang jatuh dan keluar ketika aku teringat dengan semua kenangan indah itu. Kau kadang menyebalkan, tapi aku selalu saying. Aku merindukan masa kecil kita, ketika kita masih tinggal bersama dalam satu atap yang sama. Tapi kini, jarak dan keadaan telah memisahkan kita, terbentang dalam beribu kilometer dengan provinsi yang berbeda. Aku hanya bisa menangis, ketika aku teringat semua problema itu. Sungguh, aku tak kuat menahan semua kerinduan ini. Ingin kudekap dan peluk erat tubuhmu dengan tetesan air mata haru. Bahkan mungkin ada beribu-ribu kata yang ingin kuucapkan untukmu. Aku benar-benar merindu, merindu ketika aku menjadi pendengar setiamu ketika kau menceritakan semua pengalaman hidupmu. Aku merindukan dulu, ketika aku bersedia menjadi pesuruhmu sepert

Luapan Hati

Hai sahabat blogger, udah lama yah kita ngga bertemu. Kali ini saya akan memberikan beberapa puisi hasil karya saya sendiri. Ya walaupun masih banyak yang kurang, seengganya sudah mau belajar xixixi. Simak yuuuuk :'v  Seperti Sajadah Aku ingin seperti sajadah Yang menjadi alas kau beribadah Yang menjadi pelengkap ketika kau menghadap Sang Pencipta Aku ingin seperti sajadah Yang slalu kau cari ketika kau akan beribadah Yang slalu basah terkena kucuran air bekas wudhumu Dan  tetesan air matamu Aku ingin seperti sajadah Yang slalu mendengar jerit tangis dan segala doa Meskipun aku hanya mampu terdiam tanpa berkata Tapi aku akan menjadi saksi nyata di suatu masa Tentang Dirimu Aku hanya mampu terdiam Ketika rindu ini tak mampu kuungkapkan Dirimu Bagai seribu satu kata yang tak sempat disampaikan oleh awan ketika akan menurunkan hujan Kau masih dalam benakku Semua kenangan itu Masih terbungkus rapih bersama namamu dalam hatiku

See you again my new family

Image
Aku sangat merindukan tempat ini, tempat yang mau menerimaku selama 4 bulan, tempat di mana aku bisa mendapatkan banyak sekali pengalaman. Tempat yang mengajarkanku agar tetap tegar, tetap semangat, bekerja keras, dan tak henti-hentinya belajar. Tempat di mana aku merasa dianggap, dianggap bukan hanya sebagai anak baru, tapi menganggapku sebagai salah satu bagian dari mereka. Tempat yang membuatku sadar betapa banyak nikmat yang diberikan oleh Allah untukku. Di tempat itu, aku mendapatkan berbagai macam hal pengalaman, semangat untuk tetap belajar, dan motivasi-motivasi yang mereka berikan untukku. Terkadang aku berfikir, kapan aku bisa mengunjungi tempat itu lagi? Membalas budi kepada semua orang yang ada di tempat itu? Berkumpul, tertawa dan bercanda dengan orang dewasa yang kadang sifatnya masih seperti anak remaja. Menceeritakan berbagai macam pengalaman yang mereka lalui kepadaku. Mungkin kelak, jika suatu saat aku kembali ke tempat itu, suasananya akan jauh berbeda dengan du

Contoh Poster dan Brosur

Image
Ini adalah karya sederhana yang mungkin banyak orang bisa membuatnya.

Perpisahan awal dari kebahagiaan

Perpisahan. Sangatlah berat untuk menjalani sebuah perpisahan. Saat kita sudah nyaman dengan keadaan, sebuah perpisahan membuatnya hilang dalam sekejap. Air mata. Begitu banyak air mata yang tercucur saat kita menghadapi sebuah perpisahan. Kesedihan, keperihan, dan seakan kita ingin cepat-cepat melewati semua ini, atau mengulang kesenangan yang telah kita lalui. Hati kita begitu berat saat menghadapi sebuah perpisahan. Kaki kita begitu sangat sulit untuk melangkah dan meninggalkan sebuah kebahagiaan kecil yang ada di hadapan kita. Mata kita begitu sangat enggan untuk melihat sisi lain selain kebahagiaan kecil itu. Dan muka kita seakan tak ingin perpaling dari hadapan kebahagiaan itu. Mulut kita begitu sangat berat untuk mengucapkan "Semalat tinggal". Seakan-akan, kita ingin teriak sekeras-kerasnya untuk mengungkapkan semua kepedihan dan keperihan yang tersimpan dalam hati kita. Dan jika boleh, ingin sekali rasanya kembali pada sebuah kebahagiaan dulu yang telah kita lalui. Ta

Goresan Motivasi

Saat kita berada di bawah, terlalu banyak orang yang merendahkan, menghina, menginjak-injak harga diri kita, meremehkan, membenci keberadaan kita, bahkan tak sedikit orang yang ingin lebih menjatuhkan kita. Tapi, dengan tekad dan niat yang kuat dan dilandasi dengan keimanan yang tinggi, kita akan membuktikan pada semua orang terutama orang yang tidak menyukai kita bahwa kita bisa, dan kita mampu untuk tetap bangkit dan melanjutkan hidup yang lebih baik dalam kondisi apapun. Dan suatu saat ketika kita sudah berhasil, mereka akan tau siapa sebenarnya aku. Mungkin, untuk mewujudkan  sebuah mimpi-mimipi, tak semudah saat kita berhayal atau membalikkan kedua tangan. Tapi percayalah, dengan kesabaran, keikhlasan, ketegaran, selau berusaha dan berikhtiar kepada Allah, Allah akan memberikan jalan.  Akhir yang indah adalah pilihan semua orang, dan tak banyak juga yang menyadari bahwa setiap akhir yang indah, pasti ada awal yang menderita. Dengan adanya sebuah penderitaan yang awal, akan ada

Kata Kata Motivasi

Bersabar, Ikhlas, dan tenang adalah salah satu cara menghadapi masalah. Dengan masalah, kita bisa menjadi lebih tangguh untuk menjalani hidup. Saat kita bersabar dan bisa meredam amarah, hati kita akan menjadi lebih tenang. Merendah diri dan selalu melihat orang yang di bawah kita adalah salah satu cara kita untuk selalu mensyukuri ni'mat yang Allah berikan.

Kata Kata Romantis

Image

Arti Sebuah Kehidupan

Hidup bukan untuk memilih sesuatu yang kita mau, hidup adalah bagaimana kita bisa menjalani semuanya, menyelesaikan setiap masalah yang datang dengan tenang dan selalu meminta petunjuk kepada Allah, dan mensyukuri setiap nikmat dan kebahagiaan yang Allah berikan terhadap kita. Hidup bukan hanya bagaimana kita bisa bertahan sampai besok dengan mengikuti alur yang ada, tapi hidup adalah bagaimana kita harus memilih jalan sendiri untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang kita punya dengan ketabahan, kesabaran, dan ihtiar untuk hari esok, lusa dan seterusnya. Hidup bukan hanya meratapi kesedihan yang berlarut-larut, tapi hidup adalah bagaimana kita mampu berdiri dan bangkit dalam kepedihan. Karena hal itulah yang akan membuat kita kuat untuk melangkah maju. Jangan pernah takut terhadap maslah yang datang, jangan pernah mau mengalah pada setiap masalah yang ada dalam hidup kita, karna setiap masalah pasti ada solusinya, dengan kesabaran, ketegaran, keteguhan hati, dan keikhlasan akan membuat kebaha