Waktu adalah Kesempatan
Waktu bukan hanya uang, waktu adalah kesempatan. Dimana
setiap detiknya kita diberi kesempatan untuk mengingat Allah, menyadari betapa
banyak kesalahan yang kita buat, dan mencoba untuk merubahnya menjadi lebih
baik. Kita tak pernah tau berapa sisa umur kita saat ini. Apakah kita yakin
bahwa kita akan berumur panjang? Siapa yang akan menjamin? Apakah yakin setelah
meninggal kita akan baik-baik saja? Siapa yang mengetahuinya? Sedangkan itu
semua adalah kuasa dan kehendak Allah, dan hanya Dialah yang mengetahui semua
itu. Jangan takut meninggal, tapi takutlah setelah meninggal dan ketika kita
tau jika semua amal ibadah kita tertolak, naudzubillah. Sedih memang ketika
kita membicarakan kematian, karena kita tak pernah tau bagaimana kita akan
meninggal. Maka dari itu, gunakan kesempatan ini untuk yang sebaik-baiknya.
Jika bukan sekarang, mau kapan lagi? Sedangkan ajal tak pernah menunggu kita
bertaubat, tapi kitalah yang menunggu ajal dengan bertaubat. Bukankah ada lima
perkara yang akan ditanyakan oleh malaikat ketika di dalam kubur kelak? Dan
salah satunya adalah waktu. Ketika kita sibuk dengan alasan-alasan yang kita
buat untuk lari dari perintah-Nya, tapi Allah menunjukkan kekuasaan-Nya. Ketika
kita beralasan sibuk dan tak sempat ke masjid, tapi Allah kirimkan manusia yang
cacat tapi rajin ke masjid. Ketika kita beralasan terlalu sibuk dan tak sempat
membaca Alqur’an, tapi Allah menunjukkan seseorang tuna netra tapi hafal
Alqur’an. Ketika orang tua sibuk mencari harta untuk 2, 3 anaknya, dan tak
sempat mengajarkan kebaikan dan agama terhadap mereka, tapi Allah tunjukkan
keluarga dengan 10 anaknya yang hafal Al-quran. Kemana kita lari dengan membawa
alasan yang merugikan diri ini? Dan ketika hari kiamat nanti, Allah menolak
semua alasan kita. Astaghfirullah, tidakkah kita sadar dengan semua kesalahan
kita? Tidakkah kita sadar kita banyak merugikan orang lain bahkan merugikan
diri kita sendiri? Semoga, renungan ini bisa menyadarkan kita untuk bisa
merubah diri kita menjadi orang yang bertakwa. Bukan maksud menggurui, tapi
bukankah mengajak dan menasehati sesama adalah fitrah manusia? Karena kita tak
akan bisa belajar islam sendiri, untuk itu kita bersama-sama mencari jalan
Allah dan mencari ridho-Nya.
Comments
Post a Comment