Posts

Showing posts from November, 2015

Aku Tak Perduli dengan Kesalahanmu yang Aku Tau Hanya Kasih Sayangnya Dulu

Dia adalah seorang yang mencintai ibuku namun juga menyakiti hati ibuku. Dia adalah seorang yang baik pada ibuku, namun juga melukai ibuku. Dia adalah seorang yang membuat aku berada di dunia manun akhirnya dia juga pergi meninggalkanku. Dan dia adalah seorang yang menyayangiku namun juga melupakanku. Dia, dulu aku bahagia bersamanya, namun kini hanya menyisakan cerita. Kini aku tak tau bagaimana kabarnya, dan aku benar-benar merindukannya. Iyah aku merindukannya, bukan hanya pada wujudnya namun juga pada perhatiannya, kasih sayangnya, didikannya, semangatnya, dan kedisiplinannya. Mungkin sekarang dia sudah lupa dengan apa yang terjadi dulu. Entah pura-pura lupa atau beneran lupa. Aku juga ikut sakit ketika mengingat ibuku disakiti olehnya, bahkanmungkin aku tak akan pernah mau mengenalnya lagi. Tapi, terlalu sulit untuk aku bisa melakukannya, karena dia juga pernah memeberikan yang terbaik untukku dan pernah memeberikan kebahagiaannya untukku. Dia, dia adalah orang yang galak, tapi ka

Aku dan Masa Kecilku

Terkadang, aku merindukan masaku dulu. Masa di mana aku bisa berkumpul dengan keluargaku, tidur dalam satu atap, duduk dalam satu ruangan, berbincang seolah tak punyai beban. Makan bersama, tertawa dan bercanda, dan banyak lagi kegiatan yang dilakukan bersama meskipun dalam keadaan berkecukupan. Tapi aku bahagia, bahagia karna aku tak pernah kekurangan kasih sayang. Dan lihatlah sekarang, jangankan untuk berkumpul dan berbincang, untuk tau kabarnya aja begitu susah. Aku Rindu suasana dulu, suasana yang penuh dengan kehangatan, kebahagiaan, dan perhatian yang sekarang tak pernah bisa lagi dirasakan. Bolehkah aku kembali pada masaku dulu? Dan tak pernah kembali ke masa sekarang dan menjadi dewasa. Biarlah aku tetap menjadi anak kecil yang polos yang tak pernah mengerti apa itu pertentangan, keegoisan, dan perpisahan. Yang aku tau hanya bermain dan dimarahi oleh ayah karna kenakalanku. Sungguh, masa itu lebih indah dari masa sekarang. Karna sekarang, semua rasa sayang telah memudar dan hi

Kepergianku, Mungkin Lebih Baik :)

Aku akan pergi jika memang kehadiranku tak pernah diharapkan. Pergi jauh dan menghilang dari semua kenangan yang telah terukir penuh dengan keindahan. Mungkin itu lebih baik. Selamat tinggal kenangan, kehadiranku memang mengusik kalian. Meributkan suasana yang damai. Memang sulit untuk pergi, tapi itu harus kulakukan. Hati ini begitu sakit meninggalkan kalian, tapi aku tak mungkin membesarkan ego ini. Kebencian kalian mengalahkan semua rasa sayang, dan kesalahanku terlihat lebih besar dari semua kebaikanku. Tak mengapa, aku masih tegar setegar batu karang yang dihempas sang gelombang. Meskipun hati ini sangat rapuh serapuh kayu yang berumur tahunan. Ini bukan hal baru yang kualami, karna memang hati ini terlalu sering disakiti. Biarlah semuanya berjalan mengikuti alur kehidupan. Menerima takdir yang Allah berikan, bukan karena diam dan pasrah dengan apa yang terjadi, tapi menerima semua ketetapan yang Allah berikan. Jika memang ini jalannya, akan kulewati. Meskipun hanya sendiri dan pe

Likuku

Memang perih rasanya ketika diri ini tak pernah dianggap ada, tak pernah diperhatikan, slalu dihiraukan, dikucilkan, dan selalu menganggap rendah diri ini. Sakit, memang sakit, dan rasa sakit ini tak pernah bisa tertahan. Kalian, teman sendiri tapi menjauhi orang yang tak berdaya ini. Apalah daya, diri ini hanya seorang yang tak punyai apa-apa. Dan tak bisa apa-apa. Mungkin diri ini memang tak berguna, meskipun berusaha melakukan yang terbaik untuk orang di sekitarnya. Atau memang diri ini yang terlalu bodoh dan tak pernah menyadari ketika diri ini hanya dimanfaatkan atau diperbudak hatinya. Mungkin diri ini telah salah menilai orang, ketika diri ini memberikan setulus hati, dibalas dengan kedustaan. Ketika diri ini menganggap semuanya baik, tapi hanya sebuah bayangan dari seekor harimau dan macan. Tapi diri ini slalu berusaha menganggap bahwa semuanya indah, dan tanpa disadari bahwa diri ini telah masuk di kaandang macan. Hati ini seakan rapuh, menangis dan menjerit sekencang-kencang