Posts

Showing posts from September, 2015

Weekend

Weekend kali ini terasa menyenangkan, karena bisa berkumpul dengan keluarga di rumah. Meskipun tanpa ada hadirnya ayah atau ibu bahkan kaka, tapi setidaknya masih ada sepupu dan bibi yang menemani. Mmmm emang agak risi sih, karena slalu menjadi bahan omongan atau banyak suruhan, tapi pasti ada hal kecil yang menjadi menyenangkan. Aku, dengan seorang adik dan dua orang sepupu yang masih mungil-mungil, kita menghabiskan waktu bersama. Badmood sih karna ga ada teman sebaya, tapi karena kepolosannya aku dapat tertawa. Ditemani dengan nenek kakek kami dan anak-anaknya itu kita berkumpul bersama. Dalam satu bulan ini, hanya hari ini aku bisa diam di rumah tanpa harus memikirkan tugas sekolah. Sibuk sih, tapi aku mencoba meluangkan waktu senggang di sela-sela kesibukanku. Kesempatan ini tak akan dating setiap hari. Karna harus menunggu moment yang pas buat bersama. Ketika aku melupakan semua beban yang ada dalam otakku, dan tertawa bersama dalam sebuah momen sederhana, sungguh itu nikmat yan

Kata Terindah untuk Ibu

Image
Berbicara tentang ibu, sungguh aku sangat menyayanginya. Dia adalah wanita terhebat yang merelakan jiwa raganya hanya untuk seorang anak yang telah ia lahirkan. Cinta ini, bukan cinta biasa, dan sayang ini, bukan hanya perkataan sayang yang dilontarkan. Tapi dia slalu memberikan apa yang terbaik darinya untuk anak anaknya yang disertai dengan doa tulus yang slalu ia ucapkan, dengan penuh keridhaan dari dalam hatinya. Dia rela berkorban, entah itu waktu, urusan pribadi, dan rela mengutamakan anaknya dibanding dengan kepentngannya. Sungguh ini memang luar biasa. Tak sanggup jiwa yang lemah ini untuk membalas dan mengganti semua yang telah dia lakukan untuk anaknya. Dari mulai mengandung hingga 9 bulan, dengan penuh kesabaran yang luar biasa, penuh kehati-hatian dan penuh isak tangis yang mendalam ketika tak sanggup menahan kesakitan yang tak tertahan. Melahirkan, yang mempertaruhkan seluruh nyawanya hanya untuk membuat anak yang ada dalam kandungannya bisa melihat dunia. Merawat dan mem

Kerinduanku

Aku tak mampu menahan air mataku, yang tak sanggup menahan kerinduan yang mendalam. Aku tak mampu membendun derasnya air mataku, yang keluar  begitu saja, karena teringat sosok yang tak lagi di sampingku. Begitu banyak tetesan yang jatuh dan keluar ketika aku teringat dengan semua kenangan indah itu. Kau kadang menyebalkan, tapi aku selalu saying. Aku merindukan masa kecil kita, ketika kita masih tinggal bersama dalam satu atap yang sama. Tapi kini, jarak dan keadaan telah memisahkan kita, terbentang dalam beribu kilometer dengan provinsi yang berbeda. Aku hanya bisa menangis, ketika aku teringat semua problema itu. Sungguh, aku tak kuat menahan semua kerinduan ini. Ingin kudekap dan peluk erat tubuhmu dengan tetesan air mata haru. Bahkan mungkin ada beribu-ribu kata yang ingin kuucapkan untukmu. Aku benar-benar merindu, merindu ketika aku menjadi pendengar setiamu ketika kau menceritakan semua pengalaman hidupmu. Aku merindukan dulu, ketika aku bersedia menjadi pesuruhmu sepert